18 Mei 2025
Menko PMK dan Tony Blair Bahas Peran AI

Sumber: antaranews.com

Jagoan Tips – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, pada hari Selasa menerima kunjungan mantan Perdana Menteri Inggris, Tony Blair, dalam sebuah pertemuan yang berlangsung di Jakarta. Keduanya terlibat dalam dialog mendalam mengenai berbagai isu strategis, terutama mengenai peran penting kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam mendukung pembangunan manusia di Indonesia.

Pertemuan itu menjadi ajang pertukaran gagasan terkait bagaimana teknologi digital, khususnya AI, dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan kualitas layanan publik. Pratikno menyatakan bahwa AI berpotensi besar untuk mempercepat akses terhadap layanan pendidikan, kesehatan, hingga sistem perlindungan sosial yang lebih efisien dan inklusif.

Ia menekankan bahwa teknologi tidak semata-mata alat bantu, tetapi harus menjadi bagian dari solusi pembangunan, dengan memastikan kehadiran teknologi tersebut benar-benar menyentuh seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang selama ini kesulitan menjangkau layanan dasar.

Menurut Pratikno, penggunaan AI dalam penyelenggaraan layanan publik tidak hanya tentang efisiensi atau kecepatan. Yang terpenting adalah bagaimana teknologi itu diarahkan agar berpihak pada prinsip keadilan sosial dan memberdayakan kelompok yang selama ini termarjinalkan. “Kita harus menjadikan teknologi sebagai sarana untuk memperluas keadilan dan bukan menciptakan ketimpangan baru,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Pratikno juga menyampaikan penghargaan kepada Tony Blair Institute for Global Change (TBI) atas kontribusi mereka selama ini dalam memberikan dukungan kebijakan di berbagai negara, termasuk Indonesia. Ia menilai bahwa kerja sama dengan institusi internasional seperti TBI menjadi penting guna mempercepat reformasi dalam sektor layanan dasar.

Tony Blair, dalam keterangannya, memberikan apresiasi atas sikap terbuka Pemerintah Indonesia terhadap kolaborasi internasional. Ia menilai Indonesia sebagai negara besar dengan tantangan yang kompleks dan membutuhkan kebijakan berbasis data untuk bisa mengambil keputusan yang lebih tepat sasaran.

Tony menyatakan bahwa kemampuan untuk mengakses dan menganalisis data secara akurat merupakan kunci dalam memperkuat fungsi kementerian, termasuk Kemenko PMK. Ia menyoroti bahwa melalui data, pemerintah dapat lebih mudah mengidentifikasi wilayah-wilayah yang membutuhkan perhatian khusus, menetapkan prioritas kebijakan, serta mengevaluasi efektivitas dari program-program yang telah dilaksanakan.

Menurutnya, teknologi bukan sekadar alat bantu administratif, melainkan instrumen penting untuk mempercepat pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan. Ia pun berharap agar TBI dapat terus terlibat dalam mendukung agenda pembangunan Indonesia, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan dan kesehatan, yang dinilai sebagai pilar utama dalam penguatan sumber daya manusia.

Sebagaimana diketahui, TBI dikenal luas sebagai lembaga yang aktif mendorong tata kelola pemerintahan berbasis data dan memperkuat kapasitas lembaga publik melalui pendekatan teknologi. Di banyak negara, TBI telah memberikan kontribusi signifikan dalam reformasi kebijakan publik, dengan pendekatan kolaboratif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.

Tony menambahkan, Indonesia memiliki potensi besar dalam transformasi digital, namun harus dibarengi dengan strategi kebijakan yang matang dan inklusif. Ia juga menekankan pentingnya investasi dalam peningkatan kualitas SDM agar pemanfaatan teknologi tidak hanya terpusat di kota-kota besar, tetapi juga menjangkau daerah-daerah tertinggal.

Diskusi antara Pratikno dan Tony Blair ini menjadi momentum penting dalam menyatukan perspektif global dan lokal dalam upaya membangun sistem pelayanan publik yang tangguh, merata, dan berbasis teknologi. Harapannya, kerja sama yang terjalin tidak hanya menghasilkan kebijakan yang progresif, tetapi juga mampu menciptakan dampak nyata dalam kehidupan masyarakat, terutama mereka yang selama ini belum sepenuhnya terjangkau oleh pembangunan.

Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan berbasis data, Indonesia bertekad mempercepat transformasi digital yang tidak hanya modern secara teknologi, namun juga adil secara sosial. Pertemuan ini menjadi langkah awal dari sinergi lintas negara yang lebih luas untuk membentuk masa depan pembangunan manusia yang lebih adaptif dan responsif terhadap tantangan zaman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *