
Sumber: antaranews.com
Jagoan Tips – Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH), Danhil Anzar Simanjuntak, melakukan inspeksi terhadap berbagai persiapan fasilitas serta layanan untuk calon jamaah haji 1446 Hijriah/2025 Masehi di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten pada hari Selasa. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh aspek yang berkaitan dengan keberangkatan pertama jamaah haji sudah siap, serta tidak ada masalah yang dapat menyebabkan keterlambatan penerbangan.
Dalam peninjauan tersebut, Danhil menegaskan pentingnya kelancaran penerbangan perdana haji yang akan dilakukan pada 2 Mei 2025. Ia memastikan bahwa segala sesuatunya sudah dipersiapkan dengan baik untuk menghindari segala potensi keterlambatan. Menurutnya, masalah keterlambatan pada tahap awal dapat berdampak buruk, baik bagi jamaah haji maupun pada kelancaran proses ibadah mereka di Tanah Suci.
Diperkirakan, sekitar 26 ribu calon jamaah haji akan diberangkatkan melalui Bandara Soekarno-Hatta pada penerbangan perdana tersebut. Sebagai bagian dari upaya memperlancar proses ini, pihak imigrasi dari Arab Saudi akan langsung hadir di bandara untuk memberikan layanan fast track. Dengan adanya fasilitas ini, para jamaah tidak perlu lagi mengantri di Arab Saudi, yang tentunya akan mempercepat proses kedatangan mereka, memungkinkan mereka langsung menuju tempat ibadah atau ke penginapan.
Danhil juga menekankan bahwa kehadiran fasilitas fast track ini menjadi salah satu langkah penting dalam meningkatkan kenyamanan dan kelancaran perjalanan haji. Menurutnya, dengan adanya fast track yang sudah difasilitasi oleh pemerintah Arab Saudi, proses keberangkatan menuju Tanah Suci dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dan lebih tertib.
Ia pun memberikan apresiasi terhadap pengelolaan Bandara Soekarno-Hatta, khususnya Terminal 2F yang telah dipersiapkan untuk melayani para jamaah haji dengan sangat profesional. Danhil menyatakan bahwa fasilitas yang ada di terminal ini sudah cukup memadai, dan hal ini membuktikan bahwa pengelola bandara bekerja keras untuk memastikan segala kebutuhan jamaah haji dapat terpenuhi dengan baik. Ia juga berharap bahwa kedepannya, Terminal 2F ini bisa digunakan secara permanen untuk keberangkatan umrah dan haji, sehingga jamaah tidak akan lagi bercampur dengan penumpang lain yang menggunakan bandara untuk tujuan selain ibadah haji atau umrah.
Selain itu, Danhil juga menjelaskan bahwa pihak BPH akan mengundang para tenan dari Arab Saudi untuk berinvestasi di Bandara Soekarno-Hatta. Tujuannya adalah untuk menghadirkan suasana yang lebih familiar bagi jamaah haji, sehingga mereka merasa lebih dekat dengan suasana Tanah Suci. Misalnya, beberapa restoran yang biasa ada di Arab Saudi akan diundang untuk membuka cabangnya di bandara, yang memungkinkan jamaah merasakan suasana serupa dengan yang ada di Tanah Suci sejak mereka tiba di bandara.
Langkah ini, menurut Danhil, diharapkan akan membantu jamaah untuk beradaptasi dengan lingkungan baru, serta membuat mereka merasa lebih nyaman dan siap untuk menjalankan ibadah haji dengan lebih lancar. Suasana yang familiar dan nyaman sejak awal kedatangan di bandara diharapkan akan mengurangi stres atau kekhawatiran yang mungkin dirasakan oleh jamaah, terutama bagi mereka yang baru pertama kali berangkat haji.
Dengan berbagai persiapan yang matang ini, Danhil yakin bahwa keberangkatan jamaah haji pada tahun 2025 akan berlangsung dengan lancar dan tanpa hambatan berarti. Seluruh pihak yang terlibat, mulai dari pengelola bandara, imigrasi, hingga BPH, bekerja sama untuk memastikan bahwa proses keberangkatan jamaah haji tidak hanya efisien, tetapi juga aman dan nyaman. Diharapkan, dengan fasilitas yang memadai dan dukungan penuh dari semua pihak, jamaah haji dapat fokus pada ibadah mereka di Tanah Suci tanpa terbebani oleh masalah logistik atau administratif.
Melalui upaya-upaya ini, BPH berharap dapat memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia, memastikan bahwa mereka bisa menjalankan ibadah dengan tenang, serta dapat kembali ke tanah air dengan penuh kebahagiaan setelah menyelesaikan salah satu rukun Islam tersebut.